Insan Kamil official website | Members area : Register | Sign in

Training MENJADI GURU PROFESIONAL

Selasa, 02 Februari 2010

Share this history on :
Guru…., Saya…
Guru… ., Profesional…
Guru….., Inspiratif……

Ruangan Aula A3 Universitas Negeri Malang (UM) bergemuruh, dengan yel-yel tersebut. Hari itu, Ahad, 20 Desember 2009, Training Menjadi Guru Pofesional, di adakan untuk yang pertama kalinya di kota Malang. Dengan trainer Ust. Dr. MR. Kurnia. Yah..di tengah carut marutnya dunia pendidikan kita. Mudah-mudahan training ini, menjadi solusi di tengah rumitnya persoalan yang dihadapi dunia pendidikan saat ini. Tidak usah terlalu jauh, apa yang sering kita lihat dalam keseharian menunjukkan pendidikan kita sedang bermasalah. Tawuran, gaul bebas, curang saat ujian, suka melanggar peraturan,dll. Akankah hal ini dibiarkan? Bagaimana menyelesaikannya?. Guru, sebagai salah satu elemen pendidikan harus disadarkan akan peran mereka. Disadari atau tidak, terjadi pergeseran peran guru dari pendidik dan pengajar menjadi hanya sekedar pengajar. Training ini setidaknya menyadarkan kembali akan hal tersebut. Atau bagi guru, hal tersebut adalah tambahan wawasan yang sangat membantu untuk memahami tugas, fungsi dan peran seorang guru.

Karena, tujuan pendidikan dalam Islam adalah dalam rangka membentuk manusia yang memiliki :
1. Kepribadian Islam : tujuan yang pertama ini merupakan konsekuensi keimanan
seseorang muslim agar teguh dalam memegang identitas kemuslimannya dalam kehidupan sehari-hari.

2. Menguasai Tsaqafah Islamiyah dengan handal : Islam tidak mengenal dikotomi ilmu dalam pendidikan. Tsaqofah Islam (bahasa Arab, sirah nabawiyah, ulumul Qur’an, tahfidzul Qur’an, ulumul hadist, ushul fiqh dan seterusnya) tetap wajib dipelajari agar pengkajian dan penerapan ilmu umum tidak membahayakan aqidah kaum Muslimin

3. Menguasai Ilmu-Ilmu Terapan (IPTEK) :Menguasai IPTEK dimaksudkan agar umat Islam dapat memajukan peradaban dengan berbagai inovasi yang kreatif sebagai sarana untuk memudahkan umat menjalankan kewajibannya dan mendapatkan haknya sebagai muslim.

4. Memiliki Skills yang tepat dan berdaya guna : Penguasaan ketrampilan merupakan tuntutan yang harus dilakukan umat Islam dalam rangka pelaksanaan amanah Allah Swt.

Di sinilah menunjukan keberadaan seorang guru sangat penting, apalagi di Sekolah Dasar yang merupakan kelanjutan taman kanak – kanak menempati posisi yang sangat penting dan strategis. Di sana diletakkan dasar – dasar pembentukan kepribadian dan pembekalan ilmu – ilmu kehidupan. Siswa atau peserta didik akan terwarnai oleh shibghah (celupan) tertentu yang dikehendaki, yang akan sangat berpengaruh terhadap corak hidupnya di masa depan. Pentingnya pendidikan di masa ini telah diisyaratkan oleh Rasulullah SAW dalam sabdanya ;
“ Al’ilmu fish shighari kan naqsyi fil hajari “.
( Menuntut) ilmu pada masa kecil bagai mengukir di atas batu). (HR. Baihaqi dan Thabrani dalam al Ausath).

Hadits di atas bermakna bahwa pendidikan di masa kanak – kanak sangatlah penting. Pada masa ini, anak – anak masih relatif murni, bersih akal dan hatinya serta sangat kuat ingatannya. Demikian pentingnya pendidikan di masa ini dan pengaruhnya bagi kehidupan anak di masa mendatang, hingga Rasulullah yang mulia mengibaratkan bagai “ mengukir di atas batu”. Artinya, pendidikan yang diterima akan sangat kokoh menancap di dalam diri anak dan pengaruhnya akan sangat membekas di masa mendatang.

Di sinilah urgensitas training ini, bagaimana agar guru profesional itu terwujud di dunia pendidikan kita saat ini. Berdasarkan hal itu, Ust MR. Kurnia menyampaikan bahwa guru perlu memiliki kualifikasi KH.Abdullah, yakni:

1. Kafa’ah (skill/keahlian) di bidangnya. Pengajar yang tidak menguasai bidang yang diajarkannya baik dalam aspek iptek dan keahlian maupun tsaqofah Islam tidak akan mampu memberikan hasil optimal pada para peserta didik. Dengan demikian, penguasaan materi yang akan diajarkan penting dipahami oleh pengajar yang bersangkutan. Dalam keseharian, seorang guru/dosen didorong mengembangkan wawasan, baik terkait dengan dunia pendidikan secara umum maupun bidang ilmu yang menjadi spesialisasinya. Dituntut pula memahami dengan seksama aspek paradigma pendidikan yang menjadi landasan visi, misi dan tujuan pendidikan sesuai jenjangnya.

2. Himmah (etos kerja yang baik). Disiplin, bertanggung jawab, kreatif, inovatif dan taat kepada akad kerja dan tugas merupakan salah satu karakter orang yang beretos kerja tinggi

3. Amanah : bertanggung jawab dalam keberhasilan proses pendidikan. Ia betul-betul memiliki komitmen yang tinggi untuk membentuk kepribadian Islam pada diri peserta didik. Bila tidak, pendidikan yang diharapkan unggul hanya akan menjadi impian.
"Oleh-oleh" Utusan Guru Insan Kamil dari Kegiatan Tersebut
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

0 komentar:

*