Insan Kamil official website | Members area : Register | Sign in

Tak Sulit Membuat Anak Hobi Baca

Senin, 14 Desember 2009

Share this history on :

Menumbuhkan minat baca pada anak, terkadang menjadi hal yang paling memusingkan bagi sebagian besar orangtua. Banyak dari kita yang mengeluhkan bagaimana menjadikan membaca rutinitas atau bagian dari kehidupan buah hati.
Padahal seperti kita tahu orang-orang terbaik adalah orang-orang yang membaca buku. Sebuah penelitian mengatakan anak yang rutin membaca menghasilkan nilai ujian 10% lebih baik daripada yang tak senang membaca. Dari fakta tersebut dapat dilihat betapa besar pengaruh buku dalam mendongkrak prestasi akademik buah hati.
Banyak hal dapat kita lakukan untuk menumbuhkan budaya membaca ini, mulai dari yang sederhana hingga yang sedikit lebih membutuhkan usaha. Berikut Bee Parenting akan berbagi 10 cara menumbuhkan budaya membaca di rumah:

1. Anak Melihat dan Meniru Lingkungan.
“ Setiap kali ponakan saya pulang ke rumah (entah itu sepulang sekolah, pulang main, atau les), saya selalu mengusahakan agar dia melihat saya membaca. Apa pun yang saya kerjakan akan saya tinggalkan dan berpura-pura membaca, dengan begitu ia akan terbiasa melihat orang membaca di rumah.” Ujar Darma.
Apa yang dilakukan Darma memang penting dilakukan banyak orangtua di rumah. Lebih baik lagi jika kegiatan membaca memang benar-benar dilakukan. Mengapa? Sebab anak khususnya diusia dini sedang dalam tahap imitasi, ia akan meniru apa yang ia lihat dilingkungannya. Jadi, jika ia terbiasa melihat lingkungannya membaca maka kebiasaan baik itu yang akan ditirunya.

2. Books Everywhere.
“ Saya senang membelikan anak buku-buku bacaan. Meski belum mengerti saya sudah membuat sebuah ruangan dan di dalamnya saya isi berbagai macam rak yang berisi buku dan mainan untuknya. Sejak itu anakku jadi senang kalau melihat buku.” Tutur Irvan.
Jika anda mampu membeli banyak buku, belilah buku-buku untuk memenuhi rumah anda. Namun jika tidak, anda bisa meminjamnya dari perpustakaan secara berkala (misalnya 3 hari atau seminggu sekali). Hal ini dimaksudkan agar anak anda bisa mendapatkan buku dengan mudah. Selain itu jadikan kunjungan ke toko buku atau pun perpustakaan menjadi rutinitas bagi anda dan keluarga. Jadwalkan satu kali dalam seminggu atau dua minggu anda dan keluarga berkunjung ke toko buku atau perpustakaan.

3. Membaca Untuk Anak atau Dengarkan Anak Membaca.
“ Anakku sangat senang dibacakan cerita tiap sebelum tidur. Makanya meski sedikit mengantuk saya selalu membacakannya buku tiap malam. Tak hanya itu terkadang dia yang bercerita untuk saya dan saya mendengarkan. Ia sangat senang bercerita tentang spiderman tokoh kesukaannya.” Cerita Zetti.
Selain berkomunikasi melalui obrolan bersama buah hati, membacakan buku merupakan aktivitas penting untuk menjalin komunikasi antara orangtua dan anak. Terus bacakan buku selama anak masih menginginkan dan menaruh perhatian. Bacakan juga buku-buku dengan jenis yang beragam, misalnya buku bergambar dengan sedikit atau tanpa kata, buku bergambar dengan tulisan, puisi, buku cerita dan lainnya.

4. Make it Personal.
“ Saat si bungsu menangis, belajar dari kakak-kakaknya sebelum dia. Saya selalu mencoba menenangkannya dengan membacakannya buku cerita. Jadi bukannya menyetel lagu atau televisi. Kalau sudah dibacakan cerita biasanya perhatiannya jadi teralihkan dan berhenti deh nangisnya.” Terang Rhany.
Dekap si kecil dalam pangkuan kemudian mulailah membacakannya cerita. Buat membaca menjadi aktivitas yang familiar, aman dan nyaman. Saat mereka beranjak dewasa, berbagi bukulah bersama mereka. Lalu tanyakan buku-buku apa yang menarik minatnya. Selain itu gunakan membaca buku sebagai selingan yang menyenangkan untuk dilakukan anda dan buah hati. Seperti saat memotong kuku selingi dengan membaca. Ada banyak cara untuk mengikat dan menjalin hubungan yang dekat dengan anak. Membaca buku bersama adalah hal yang paling sederhana dan tahan lama.

5. Jadikan Sebuah Rutinitas.
“ Anak saya itu kalau sudah pulang sekolah langsung ganti pakaian, makan, baca buku, baru deh sehabis itu main atau tidur siang. Tapi tiga hal pertama (ganti pakaian, makan, membaca) itu sudah pasti ia lakukan dulu. Apa saja ia baca entah komik, buku cerita atau sekedar membuka-buka lembaran majalah atau suratkabar.” Ujar Dian.
Menjadikan kegiatan membaca sebuah rutinitas, merupakan hal yang cukup penting dilakukan. Jadwalkan waktu untuk anak membaca, pastikan telah disepakati bersama si kecil. Biarkan anak memilih sendiri waktu yang tepat menurutnya. Dengan begitu anak akan menjadikan membaca merupakan bagian dari rutinitasnya sehari-hari. Jika sudah begitu anak akan menemukan sendiri waktu tambahan untuk membaca. seperti saat menunggu jemputan, atau menunggu giliran dalam permainan olah raga.

6. Tempat yang Tenang.
“ Perpustakaan di dalam rumah dapat menciptakan suasana belajar dan gemar membaca. Menggugah minat belajar orang yang tinggal di dalamnya. Selain itu kita dapat menikmati bacaan dengan lebih nyaman dan bebas karena berada di dalam rumah sendiri.” Tutur Prof Dr Gunawan Tjahyono, guru besar arsitektur Fakultas Teknik Universitas Indonesia.
Jika memungkinkan sediakan tempat yang tenang dan nyaman dimana anak bisa mendapatkan tempat ‘mengungsi’ untuk membaca. Menyediakan perpustakaan mini, atau satu ruang yang nyaman untuk membaca bisa menjadi salah satu pilihan.

7. Jangan Jadikan Buku Musuh Bagi Anak.
“ Anakku senangnya membaca komik, dia tak terlalu suka buku-buku dengan tulisan yang terlalu banyak. Akhirnya untuk menyiasatinya saya belikan buku-buku komik sejarah atau dongeng klasik. Ternyata dia lebih bisa belajar dari cerita di komik, ketimbang dari buku pelajaran.” Curhat Galih.
Mengenalkan anak pada buku-buku terbaik memang bagus untuknya. Namun jika itu tak membuatnya tertarik membaca mengapa harus kita paksakan. Buku terbaik adalah buku yang dapat mereka nikmati dan memotivasi mereka untuk membaca lagi. Jadi jika si kecil lebih menyukai komik, buku cerita berseri biarkan saja. Anda bisa menyiasatinya dengan mengenalkan cerita-cerita klasik, sejarah yang dikemas dengan menarik. Dari situ akan membangun kebiasaan membaca anak dengan baik. Dengan sendirinya mereka akan berevolusi dan menemukan sendiri bacaan-bacaan yang baik untuknya.

8. Variasi adalah Bumbu Kehidupan.
“ Kadang saya minta anak untuk membaca buku sendiri, tapi ada waktunya juga saya membacakan buku. Atau terkadang saya membelikannya komik, tapi dilain waktu saya membelikannya ensiklopedia pengetahuan. Atau terkadang kami duduk bersama di ruang keluarga membaca buku bersama. Tetapi dilain hari kami pergi ke toko buku dan perpustakaan. Semua saya lakukan agar ia tak pernah jenuh dengan kegiatan membaca.“ Imbuh Ella.
Anak sangat bervariasi begitu pun cara menghadapinya. Jika si A senang dibacakan buku cerita belum tentu B pun sama. Bisa jadi ia lebih senang bercerita. Saat mengenalkan anak pada dunia membaca, berhasil pada satu anak belum tentu juga berhasil pada anak lain. Satu pendekatan atau satu jenis buku tidak akan selalu cocok untuk anak yang sama dari waktu ke waktu. Namun bagaimana pun itu kitalah yang benar-benar tahu bagaimana anak kita. Jadi, jangan pernah berhenti memberikan kejutan-kejutan dan variasi baru dalam membaca.

9. Selingi dengan Diskusi
“ Terkadang aku dan ayah sering membahas mengenai satu buku semalaman. Atau mama seringkali mengulas apa nilai-nilai yang diceritakan dalam buku pada adikku dan menghubungkannya dengan kehidupan sehari-hari kami.” Cerita Danish.
Diskusikan buku yang anda baca dan buku yang telah mereka baca. Tanyakan pada mereka sehingga mereka bisa menyusun dan menceritakan kembali apa yang sudah mereka baca dan mengapa mereka menyukainya. Untuk anak usia dini, Semakin banyak pembicaraan yang mereka dengar semakin banyak kosakata yang tak asing baginya. Untuk mereka yang lebih besar pembicaraan bisa berlanjut pada masalah isu yang hangat di dunia maupun seputar kehidupan mereka.

10. Biarkan Anak Memutuskan.
“ Ingin sekali anak menyukai buku-buku yang sarat pengetahuan, tak sekedar membaca komik, atau majalah. “ Harap Irma.
Mengharapkan anak memilih buku-buku yang sesuai dengan keinginan kita memang jadi harapan banyak orangtua. Sebab mereka beranggapan buku-buku tersebut merupakan buku terbaik untuk anak. Namun terkadang orangtua lupa dan cenderung memaksakan kehendak. Padahal minat baca itu harus dimulai dari hal yang disenangi. Jadi biarkan anak memutuskan sendiri buku seperti apa yang akan ia baca. Sambil pelan-pelan kita arahkan ke bacaan-bacaan yang lebih baik.
Kalau sudah semua cara diikut, jangan terlalu terburu-buru mengharapkan anak memiliki minat baca yang tinggi. Semua memerlukan waktu serta proses. Jika anda telah memberikan contoh yang baik, buku-buku yang baik, serta pengarahan yang memadai, kelak anak anda akan menjadi ahli baca. Parenting.pustaka-lebah.com/
Nop 25
Thank you for visited me, Have a question ? Contact on : youremail@gmail.com.
Please leave your comment below. Thank you and hope you enjoyed...

2 komentar:

*
Arfi Santori mengatakan...

Sebaiknya mulai umur berapa ?

Insan Kamil Malang mengatakan...

Trims, usia berapa?, bisa dibaca lebih lengkap,di mengenalkan buku sejak dini,...